Kecamatan Girisubo, merupakan wilayah di kabupaten GunungKidul, yang berbatasan langsung dengan wilayah propinsi Jawa Tengah. Dikenal karena, memiliki potensi yang luar biasa,diantaranya pantai sadeng, merupakan pelabuhan ikan yang terkenal cukup bersih. Disamping terkenal dengan pantai Sadeng, juga terdapat Fosil Bengawan Solo Purba, yaitu berupa bekas aliran dari sungai Bengawan Solo, yang terletak di telaga Suling.
Pantai Sadeng merupakan penghasil ikan tuna berkualitas tinggi, yang merupakan komuditas andalan dari pantai Sadeng. Walaupun memiliki pantai yang terkenal dengan pelabuhan perikanan, namun hampir 94,5 % penduduk di wilayah kecamatan Girisubo merupakan petani. Kondisi geografis wilayah kecamatan Girisubo, yang mayoritas daerah pegunungan, menuntut tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang memadai.
Disamping menggeluti sektor pertaniaan, masyarakat Girisubo umumnya beternak hewan produktif, seperti sapi dan kambing. Sektor peternakan di Girisubo, juga merupakan salah satu penyangga kebutuhan ternak di Indonesia, dimana banyak kita temukan ternak sapi ataupun kambing dengan kualitas cukup baik
Masalah kebutuhan akan air bersih di kecamatan Girisubo pada saat musim kemarau memang cukup mengalami kesulitan. Keadaan ini, disebabkan sulitnya memperoleh sumber-sumber air yang akan dibangun sumur gali, disamping tanahnya merupakan bebatuan yang sangat sulit digali.
Memasuki bulan Mei, bagi masyarakat Girisubo merupakan awal dari kondisi yang cukup berat. Musim kemarau sudah datang, berarti masalah kesulitan memperoleh air bersih mulai terasa. Ada ungkapan, jual ternak buat beli air bersih, memang benar demikian keadaannya ketika musim kemarau sudah menyapa masyarakat Girisubo. Kebutuhan akan air bersih merupakan masalah yang cukup rumit. Sebenarnya banyak sekali bangunan-bangunan air, pipa-pipa air sebesar pohon kelapa, tapi itu semua merupakan monumen air, karena memang tidak pernah ada air bersihnya.
Pantai Sadeng merupakan penghasil ikan tuna berkualitas tinggi, yang merupakan komuditas andalan dari pantai Sadeng. Walaupun memiliki pantai yang terkenal dengan pelabuhan perikanan, namun hampir 94,5 % penduduk di wilayah kecamatan Girisubo merupakan petani. Kondisi geografis wilayah kecamatan Girisubo, yang mayoritas daerah pegunungan, menuntut tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang memadai.
Disamping menggeluti sektor pertaniaan, masyarakat Girisubo umumnya beternak hewan produktif, seperti sapi dan kambing. Sektor peternakan di Girisubo, juga merupakan salah satu penyangga kebutuhan ternak di Indonesia, dimana banyak kita temukan ternak sapi ataupun kambing dengan kualitas cukup baik
Masalah kebutuhan akan air bersih di kecamatan Girisubo pada saat musim kemarau memang cukup mengalami kesulitan. Keadaan ini, disebabkan sulitnya memperoleh sumber-sumber air yang akan dibangun sumur gali, disamping tanahnya merupakan bebatuan yang sangat sulit digali.
Memasuki bulan Mei, bagi masyarakat Girisubo merupakan awal dari kondisi yang cukup berat. Musim kemarau sudah datang, berarti masalah kesulitan memperoleh air bersih mulai terasa. Ada ungkapan, jual ternak buat beli air bersih, memang benar demikian keadaannya ketika musim kemarau sudah menyapa masyarakat Girisubo. Kebutuhan akan air bersih merupakan masalah yang cukup rumit. Sebenarnya banyak sekali bangunan-bangunan air, pipa-pipa air sebesar pohon kelapa, tapi itu semua merupakan monumen air, karena memang tidak pernah ada air bersihnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar